Masih Banyak yang Salah, Ini Cara Pakai Tisu Galon yang Benar!

Zaman yang serba instan ini apa-apa inginnya cepat dan sehat, seperti halnya kita membeli air kemasan galon atau mode isi ulang. Setiap kali kita menukarkan galon biasanya diberikan satu atau dua buah tisu basah, tapi faktanya masih ada yang salah memakai tisu ini.

Ide tulisan ini datang ketika saya sengaja duduk lebih lama di tempat penjual air isi ulang galonan di dekat rumah saya. Ada satu pertanyaan iseng saya ajukan kepada si penjual langganan.

"Mas, tisu ini sebenarnya untuk dipakai dibagian mana sih?"

Pertanyaan pembuka ngetes ini lalu dijawab oleh si penjual:

"Buat ngelap bagian leher galon mas, masa gak tau."
"Oh gitu ya, saya minta tiga boleh?"
"Ini",
"Makasih."

Mumpung sekarang hari libur, setelah selesai memasang galon dan sebelumnya tak lupa mengelap leher galon dengan tisu tadi kemudian saya iseng nongkrong di depan rumah tempat biasa tetangga pada ngumpul dan iseng 'lagi' saya lemparkan pertanyaan yang sama cara pakai tisu galon tadi. Diluar dugaan ternyata jawabannya beragam.

"Buat ngelap tangan sebelum masang galon"
"Dilap dulu galonnya",
"Yang keliatan kotor",
"Bagian pantat galon",
"Buat lap galon dan dispensernya."

.. daaan masih ada jawaban lain yang tidak bisa saya masukkan disini, bukan apa-apa karena jawabannya semakin nggak jelas, hehe.

Fenomena beragamnya di masyarakat cara memakai tisu galon ini menurut saya bisa terjadi karena kurangnya perhatian atau malas membaca petunjuk cara pakai yang ada di kemasan tisu tersebut. Ya, dan memang tidak semua salah cara pakainya tapi mayoritas dari jawaban diatas mengindikasikan 65 persen belum tepat cara menggunakan tisu ke galon.

Padahal, menurut saya tidak tepatnya menggunakan 'tisu basah' ini mengakibatkan mubazir karena terbuang tak maksimal, dan akibatnya tidak higienisnya bagian leher botol galon ketika pasangkan dibagian tabung dispenser. Ini artinya air dalam galon yang menurut 'iklannya' sudah higienis jadi tak higienis lagi karena tercemar bakteri akibat ketidak tahuan kita.

Dampak minuman air mineral ketika tercemar bakteri:

rian ru

"Tisu yang diberikan ketika membeli air galon mengandung alkohol yang bisa digunakan untuk membunuh bakteri," ujar Prof Dr Ir Deddy Muchtadi, MS dari Institut Pertanian Bogor dalam acara Pocari Sweat Conference 2012 'Edukasi Masyarakat Mengenai Pentingnya Cairan dan Ion untuk Menjaga Kesehatan Sehari-hari.'

"Yang sebaiknya dilap itu mulutnya karena bagian itu yang masuk ke dalam dispenser dan bukan bagian badannya yang diberikan alkohol," ujar Prof Deddy. tkp

Ternyata dampak tercemarnya bakteri ini nggak boleh dipandang sebelah mata, dampak negatifnya akan mengakibatkan penyakit hepatitis, tifus, dan diare! Berdasarkan data kematian anak-anak karena diare, penyakit-penyakit ini merupakan penyakit yang mematikan nomor dua bagi usia balita dan menyebabkan 1,4 juta bayi meninggal setiap tahunnya. Dan lebih banyak jumlahnya daripada total kematian akibat gabungan penyakit AIDS, malaria, dan campak.

Umumnya penyakit ini ditularkan melalui air, biasanya disebabkan oleh bakteri coliform. Coliform biasanya ditemukan di saluran sistem pengolahan air. Bakteri ini merupakan organisme yang biasanya tidak berbahaya, coliform hidup di lingkungan sekitar kita dan tinggal di dalam kotoran hewan berdarah panas, dan manusia.

Sedangkan bakteri coliform dalam air minum ini dikategorikan menjadi tiga golongan, yaitu coliform total, fecal coliform, dan E. coli. Masing-masing memiliki tingkat risiko yang berbeda. Coliform total kemungkinan bersumber dari lingkungan dan tidak mungkin berasal dari pencemaran tinja. Sementara itu, Fecal coliform dan E. coli terindikasi kuat diakibatkan oleh pencemaran tinja, keduanya memiliki risiko lebih besar menjadi patogen di dalam air.

Bakteri fecal coliform atau E. coli yang mencemari air memiliki risiko yang langsung dapat dirasakan oleh manusia yang mengonsumsinya. Ini baru satu jenis bakteri yang terdeteksi. Wew, seremkan!

Ternyata! Meski ini sederhana tapi tetap ditemukan ke tidak tepatan cara pakainya. Jadi menurut saya memang apa-apa kalau mengikuti petunjuk yang tertera di kemasan di pastikan minim kesalahan (seperti masak mie instan tanpa baca petunjuk memasaknya, hehe). Belajar dari hal ini mari kita lebih tertib aturan dari hal-hal sederhana dan dimulai dari sekarang. Mariii.


Tulisan ini terbit juga di : Kaskus