Penumpang Kendaraan Mobil Dan Motor Sebaiknya Wajib Tahu Aturan Tak Tertulis Ini
Sebagai kenalan atau teman seperjalanan apalagi kita benar-benar 'klop' dalam berteman biasanya kita akan saling pengertian seperti misalkan kita mempunyai mobil atau motor, maka dengan sukarela kita dengan senang hati menawarkan diri memboncengi teman yang kebetulan searah baik pergi atau pun ke arah pulang, tidak ada yang keberatan sih sebenarnya, tapi ada loh teman sebagai boncengers yang justeru membuat pemilik kendaraan jadi malah kerepotan!
Sebagai boncengers atau pembonceng yang benar-benar pengertian mustinya kita harus menyadari dan lebih pengertian akan beberapa hal agar si empunya kendaraan tetap nyaman membawa kendaraannya dan tentu saja 'selalu' tidak keberatan jika dimintai tolong membawa boncengers sampai ke tujuan.
Hasil dari pengalaman saya sendiri sebagai pemilik kendaraan sebenarnya memang tidak keberatan dan justeru senang jika ada teman sejalan, ada teman ngobrol dan diperjalanan jadi terasa lebih singkat. Tapi, sekali lagi beberapa hal dibawah ini sebaiknya jangan boncengers lakukan yah
Di Mobil
Kebersihan bagian dari iman tentu saja ini menjadi jargon yang masih berlaku hingga saat ini. Pemilik kendaraan tentu merasa keberatan jika ada boncengers yang dengan sembarang meninggalkan sampah di dalam mobil, atau kotoran dari alas sepatu boncengers, sampah tisu, dan lain-lain, jadi sebaiknya sebelum menumpang ada baiknya koreksi diri tentang kebersihan diri dan tetap menjaganya hingga tiba ditujuan.
Di Motor
Hm, ini rada ngeri-ngeri sedap. Meski ada kalanya boncengers yang merasa takut naik motor tapi terpaksa 'nebeng' karena kebetulan jalan searah, akan ada kejanggalan sebenarnya kalau boncengers terlihat memeluk 'mesra' apalagi bukan 'muhrimnya', lebih syerem kalau dipeluk sesama jenis, ada loh yang secara nggak sadar hal ini terjadi disana. Kalau saya diperlakukan seperti ini langsung deh bulu kuduk saya merinding, hehe. Ada satu lagi, boncengers terlalu mengambil space jok sampai driver hanya sedikit kebagian duduknya.
Di Mobil dan Motor
Setiap orang tentu kepinginya cepat sampai ditujuan, tentu saja ada beberapa alternatif untuk melewatinya dan biasanya kita sebagai pemilik kendaraan memiliki jalur favorit yang biasa dilewati. Tapi suasana diperjalanan jadi makin nggak asyik ketika boncengers justeru yang mengatur arah jalan, lebih nggak asyik lagi boncengers udah ngatur eh pake bilang "gimana sih?", atau "masa lewat situ aja nggak tau?". Dan satu contoh lagi ada boncengers motor yang mengatur semaunya kemiringan motor untuk bermanuver, pastinya bikin kagok dan bikin kagok drivernya. Gimana menurut kamu kalau seperti ini.
Di Mobil dan Motor 2
Satu hal lagi yang bikin gregetan apabila boncengers ini terlihat terlalu dominan, yup, dia orangnya nggak bisa diem, merokok, ada saja yang dilakukan entah main-mainin arah semburan ac, gonta-ganti channel di head unit, ceriwis-banyak tanya ini-itu, membual, atau banyak gerak selama di atas motor. Kalau sudah gini biasanya kita sebagai pemilik kendaraan kosentrasi kita dijalan suka terganggu dan mungkin akan berkata dalam hati "Nih orang sedari tadi kok nggak bisa diem sih?" Adakah kamu pernah mengalami ini?
Di Mobil dan Motor 3
Hm, meski ini jarang terjadi tapi memang sebaiknya sebagai boncengers berfikir ulang jika ingin menumpang kira-kira barang bawaannya terlalu berat atau merepotkan pemilik kendaraan atau tidak. Jika memang terpaksa tidak ada salahnya bertanya dulu apakah diijinkan untuk dibawa atau tidak, minimal dikurangi, tentu dengan kompromi dan meminta izin seperti ini akan membuat pemilik kendaraan tidak akan keberatan dan tidak merepotkan.
Di Mobil dan Motor 4
Zaman memang berubah, begitu juga perilaku berterimakasih sekarang ini termasuk 'barang langka' apalagi bagi orang zaman now. Rasanya mengucapkan terimakasih tuh sekarang ini jadi hal yang 'memalukan', perkataan Terimakasih meski sederhana ini padahal sangat dalam makna dan pengaruhnya bagi mereka yang telah sukarela membantu. Bukannya yang membantu mengharapkan ucapan terimakasih, tapi sebagai boncengers sudah seharusnya mengucapkan, kalau perlu bukan sekedar lisan, tapi juga dengan perbuatan. 'Ketjupan' atau hadiah kecil seperti minuman atau makanan ringan bisa kita berikan.
Tulisan ini terbit juga di: Kaskus
Post a Comment