Pasang Surut Hubungan Pixar Studio Pembuat Film Toy Story dan Disney

sejarah studio Pixar dan hubungannya kerja dengan Disney_iskrim_com

Pixar, studio animasi dunia tanpa terasa sudah berdiri 20 tahun lebih. Semenjak film terkenalnya Toy Story, 1995 yang meraih miliaran Dollar membawa Pixar meraih kesuksesan hingga bisa disejajarkan dengan Disney Animation. Pixar pada akhirnya dipinang Disney, namun hubungannya pun pasang surut.

Pixar selalu menghasilkan film-film animasi CGI yang berkelas, seperti Finding Nemo, Cars, Monster Inc, dan banyak lagi. Sebagai studio animasi CGI besar yang diperhitungkan akhirnya Disney pun kepincut untuk meminang Pixar sebagai mitra dengan nilai $7.4 milyar! Setelah sebelumnya Pixar dimiliki oleh Steve Jobs pendiri Apple. Keduanya semakin kuat setelah memiliki kesamaan tema dan visi, film-film yang ramah keluarga menjadi tema utama kerjasama di dunia industri film animasi ini.

Suksesnya Pixar tentu merasakan juga jatuh bangun perusahaan studio animasi ini. Diantara kisah paling pahit dirasakan adalah Pixar akan di jual oleh Steve Jobs yang saat itu berperan sangat penting terhadap tumbuh besarnya Pixar. Beberapa kisah pasang surut Pixar dan Disney bisa kita ketahui disini.


sejarah studio Pixar dan hubungannya kerja dengan Disney_iskrim_com


1. Disingkirkan Sebelum Tumbuh

Pixar awalnya pecahan dari Lucasfilm di tahun 1986 dan kemudian di danai oleh Steve Jobs yang kemudian merger dengan Disney pada tahun 2006.

Waktu itu Pixar sebenarnya sudah selangkah lebih jauh dalam menghasilkan kreasi dimana kompetitornya kala itu masih menggunakan miniatur, lukisan matte dan green screen. Pixar dengan yakin menggunakan teknik Image Computer dimana ini menjadi cikal bakal konten digital sekarang ini.

Karya Pixar dengan Image Computer adalah Luxo Jr sebagai film animasi pertama yang menjadi nominasi Academy Award. Tapi sayang pemasarannya jeblok, pasar belum siap menerima teknologi ini akhirnya ada rencana Steve Jobs menjual Pixar.

2. PHK
Meski penjualan aplikasi Image Computer mulai baik rupanya pengurangan karyawan tak terelakkan. Steve Jobs dengan berat hati mem-phk 30 karyawannya bahkan termasuk presiden Pixar, Chuck Kolstad sendiri dan tinggal 42 karyawan yang bertahan. Di tengah limbungnya Pixar, Disney datang bak dewi keberuntungan dengan membeli 3 judul film senilai $26 juta.


3. Cibiran
Tidak banyak yang tahu kalau Pixar pernah mendapat cibiran dari penggemarnya. Apa pasal, karena ketika Pixar merilis perdana Coco dinodai oleh lamanya opening pembuka yang memakan waktu hingga 20 menitan lebih sebelum film utama Coco ini di mulai, penonton pun 'geram' dan banyak mendapat kritikan kurang bagus.

4. Menjual Pixar
Sebagai pemilik Pixar sebelum Disney, Steve Jobs pernah berencana menjual Pixar karena di awal 90-an setelah tenarnya Toy Story (dengan modal $ 30 juta, perolehan kotor hingga $ 373 juta) tapi setelahnya justeru banyak kehilangan uang karena ibarat lebih besar pasak daripada tiang. Steve Jobs pernah mencoba menawarkan ke Pixar Hallmark Cards, Microsoft, dan Oracle sebagai calon pembeli potensial.

5. Perseteruan Pixar Dan Disney

sejarah studio Pixar dan hubungannya kerja dengan Disney_iskrim_com

Hubungan bisnis Pixar dan Disney rupanya pernah juga berjalan tak mulus. Suksesnya Toy Story membuat kedua perusahaan ini terbelah visi dan misi mereka. Toy Story 2 menjadi titk awal kisah tak enak ini, meski Finding Dory , Monsters University termasuk sukses di pasaran, tapi pihak Disney mempertanyakan orisinalitas film Cars.

Ciri khas Pixar semakin menghilang setelah Disney tidak lagi melibatkan Pixar di produksi Toy Story 3 dan Toy Story 4.

6. Film Toy Story 2 Sempat Hilang!
Masih dalam hubungan tidak harmonis, Pixar pernah mengalami kejadian pahit. Satu-satunya kontroversi yang sangat mengganggu adalah ketika di tengah-tengah masa post produksi Toy Story 2 file-file yang disimpan di komputer-komputer mereka sempat dinyatakan hilang akibat terhapus oleh sistem komputer. 90% file yang siap di finalisasi dan beberapa aplikasi pendukung dinyatakan hilang akibat eror komputer. Beruntung Pixar memiliki backup yang baik, file cadangan masih aman tersimpan di server komputer terpisah. Tapi Pixar dan teamnya masih harus bekerja keras karena file cadangan tersebut tersimpan secara acak dan harus menyusun kembali selama berminggu-minggu untuk menyatukannya secara utuh, termasuk membangun aplikasi ulang, itupun pihak Disney tidak mau tahu karena dianggap murni kesalahan Pixar sendiri.

7. Pemutusan Kerjasama Di Tengah Jalan
Menurut sumber, Pixar biasanya tak pernah memutus kontrak sekalipun di tengah jalan. The Nightmare Before Christmas dan Coraline adalah salah satu contoh kerjasama yang sukses dipasaran. Kecuali ketika Pixar membentuk usaha patungan dengan Selick dengan projectnya Cinderbiter Productions dan memproduksi film animasi Shade Maker, namun sayang ditengah jalan pada 2012 tidak berlanjut karena perbedaan kreatif.

Namun kejadian pembatalan project yang pertama kalinya pada 2008 ketika sutradara editor suara Garry Rydstrom di film Pixar ke empat belas Newt bercerita tentang dua pasang kadal yang terakhir dari spesiers mereka namun sayangnya kedua kadal ini saling membenci.

8. Toy Story 2 yang Bermasalah
Setelah sempat kehilangan file-file kerja di komputernya ternyata Pixar dan Disney masih memiliki hubungan yang kurang harmonis. Meski Toy Story 2 mendatangkan keuntungan pihak Pixar masih tidak puas dengan jumlah akreditasi Disney yang dianggap terlalu mendominasi peluncuran film ini.

Dan pada akhirnya mereka mendapat kesepakatan bersama setelah perhitungan bagi hasil Disney 50% tapi ditambah beban biaya produksi 10-15%.

Di tahun yang sama Pixar berusaha mengambil alih karakter yang di dominasi Disney. Negoisasi punber langsung alot hingga 10 bulan lamanya dan kesepakatan berhasil diputuskan pada tahun 2004 tapi hubungan mereka kembali merenggang dua tahun lamanya.

9. Musyawarah Besar
Ketika Steve Jobs masih memegang kendali Pixar dan tidak adanya tanda-tanda perbaikan hubungan yang harmonis Disney yang diwakili oleh Michael Eisner pun mendirikan studio Circle 7 Animations untuk menyaingi Pixar, namun sayangnya tidak berjalan mulus dan tak pernah membuat film layak jual sekalipun.

Melihat ini Steve Jobs tidak tinggal diam, dia pun mencari mitra lain di luar Disney, tapi pada akhirnya Pixar dan Disney lagi-lagi bersatu setelah melakukan perjanjian baru pada tahun 2006.

Tapi lagi-lagi hubungan mereka tidak harmonis setelah  Pixar ketika membuat sekuel The Lion King: Simba’s Pride dianggap Disney merendahkan film aslinya, padahal di pasar disambut hangat oleh penontonnya.

Lucunya setelah Toy Story berhasil meraih penghargaan tiba-tiba Disney memesan sekuel Toy Story, sekali lagi meski kualitas yang dibuat Pixar sangat bagus dan memuaskan penontonnya Disney tak puas juga padahal secara bisnis film ini menguntungkan bagi kedua perusahaan ini.

10. Kerja Keras Di Monster Inc.

sejarah studio Pixar dan hubungannya kerja dengan Disney_iskrim_com

Setelah memproduksi dan sukses di A Bug’s Life, Finding Nemo and Wall-E, Pixar dan team menyadari kalau memiliki potensi dan kekuatan besar, mereka kemudian membuat Monster Inc. Namun juga bukan tanpa masalah dan perjuangan, Pixar harus berjuang keras dan kembali dari nol sejak kehilangan file-file master di komputernya yang eror waktu itu. Mereka harus membangun kembali sketsa master dan perangkat-perangkat lunaknya. Dan hasilnya pun memuaskan, Pixar memiliki kemajuan baru membuat perangkat lunak simulasi baru di Fizt, yakni membuat tekstur bulu seperti bulu pada film Sully dan kemeja Boo yang terlihat lebih realistis terhadap gerakan karakter.

11. Proyek Live Action yang Tak Pernah Terwujud
Bicara live action, sekelas Wal Disney Studios lah paling berpengalaman sejak live action pertamanya Treasure Island tahun di tahun 1950-an, kemudian Snow White dan Seven Dwarves selalu sukses menghibur penggemarnya, tapi tidak dengan Pixar.

Pixar awalnya ingin mengajak Disney membuat live action karakter figur mereka namun sepertinya takkan pernah terwujud setelah Disney memperkirakan untung rugi jika pertunjukkan live action ini etrjadi. Menurut Disney ini akan memakan anggaran yang sangat besar, sekitar $ 200 juta, itupun menurut Disney baru perhitungan propertinya saja, dan jika gagal Disney tak berani menanggung resikonya, pada akhirnya proyek ini ditinggalkan.

12. Isu Tidak Sedap
Hubungan Pixar dan Disney tidak saja persoalan bisnis, ternyata petinggi-petingginya juga bermasalah. Pernah berlaku tidak pantas dengan para team dan propertinya. Seperti misal John Lasseter, kepala produksi Disney Animations Studio sendiri telah dituduh melakukan pencurian, berciuman tidak pada tempatnya, berkomentar pedas, meminum minuman keras dan berperilaku buruk di acara sosial Pixar. Wew!


No comments

Komen di blognya iskrim harus cerdas dan keren, no spam, no junk please!