Kapal Selam Wild Boar Buatan Elon Musk yang Menginspirasi
Kisah yang cukup mencemaskan sekaligus mengharukan tentang kejadian 12 anak-anak Thailand beserta asisten pelatih tim sepakbola Wild Boar yang terjebak di dalam Goa Tham Luang setelah sekitar dua minggu tidak bisa keluar, membuat pakar teknologi Elon Musk tergerak hatinya untuk membuat sebuah kapal selam (bukan kapal selam pempek, ya, hehe) sebagai salah satu sarana untuk menyelamatkan mereka.
Membuat sebuah kapal selam bagi perusahaan atau negara sekalipun umumnya memerlukan waktu dan riset yang cukup lama, tapi proyek kapal selam buatan Elon Musk bersama tim insinyur SpaceX-nya ini dibuat selesai termasuk sangat cepat, bahkan mungkin tercepat pertamakali di dunia dan bisa menjadi salah satu kisah dalam biografi terbaik bagi profilnya Elon Musk kelak.
Kapal Selam Wild Boar
arstechnica
Proses pembuatan kapal selam yang diberi nama Wild Boar ini sungguh diluar perkiraan para team, hanya dalam sepekan mereka harus membuat konsep dan menyelesaikan pembuatan kapal selam ini. Dimulai pada Sabtu diluar hari kerja mereka dan selesai pada Senin lusa, mereka secara profesional mulai meriset, hingga kapal selam siap digunakan. Sungguh sebuah perkembangan yang sangat pesat bagi kemajuan teknologi di muka bumi.
Kapal selam mini yang di berinama Wild Boar, berhasil dibuat untuk misi penyelamatan dengan kelebihan mampu bermanuver diruang sempit hingga dibagian yang tersempit bagi kapal ukuran standar, dilengkapi dengan tabung berisi oksigen cair yang diambil dari bagian proyek teknologi roket Falcon, mampu menampung dua orang dan cukup ringan bobotnya.
Video Kapal Selam.
Pengujian tiga jam sebelum di berangkatkan ke Thailand
Pengujian tiga jam sebelum di berangkatkan ke Thailand
Menurut laman core77 dan arstechnica, tim insinyur SpaceX di hari Minggunya sudah bisa menguji kapal selam ini selama tiga jam, di Los Angeles (LA) sebelum diberangkatkan ke Thailand. Namun sayang niat baik Elon Musk bersama team SpaceX-nya datang terlambat, perjalanan yang harus ditempuh hingga ke lokasi memerlukan waktu sekitar 17 jam yang pada akhirnya para korban lebih dulu berhasil diselamatkan lebih cepat dari perkiraan. Tapi seandainya kapal selam Wild Boar yang berdiameter 31 cm cukup sempit untuk digunakan kemungkinan akan ada kendala lain. Tapi Tuhan berencana lain dengan cara yang lebih baik dan lebih sederhana.
Jalur yang harus ditempuh dalam misi penyelamatan
Elon Musk awalnya yakin kapal selamnya akan mampu membantu dalam misi penyelamatan para korban karena Elon Musk dan team insinyur SpaceX-nya juga dibantu oleh teknisi dari Boring Company, yakni kontraktor terowongan milik Musk yang menyediakan infrastruktur untuk Hyperloop bawah tanah. Hyperloop adalah transportasi super cepat dengan kecepatan hampir sekitar 277 kilometer per jam, jadi secara lapangan mereka memahami kondisi dan kontur lokasi goa yang dimaksud. Musk mengatakan kalau para teknisi ini cocok untuk operasi penyelamatan seperti ini.
Namun sayang, pemerintah-pejabat Thailand sendiri akhirnya harus mengatakan bahwa kapal selam Wild Boar buatan Elon Musk bersama tim insinyur SpaceX-ya tidak lagi diperlukan karena metode yang mereka gunakan tebukti berfungsi dengan baik dan para korbanpun seluruhnya telah selamat dan kembali ke keluarganya masing-masing.
Selalu, dimana-mana terkadang orang berniat baikpun masih di cari kekurangannya. Seperti niat baik Elon Musk dinilai segelintir orang sebagai upaya mendapatkan perhatian global yang artinya ada motif tertentu dibalik ini semua. Namun terlepas dari hal ini Elon Musk telah membuktikan bahwa dia bersama team SpaceX-nya mampu membuat kapal selam dalam waktu singkat dan masih memiliki hati nurani yang tulus dan ikhlash. Terbukti dengan telah dibuat dan ditinggalkannya kapal selam Wild Boar di Thailand ini sebagai bagian dari bantuan kemanusiawian jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Semoga saja tidak sia-sia niatan mereka, ya. Aamiin
Artikel ini terbit juga di: Kaskus
Post a Comment