Amazing, Orang Ini Melukis Dengan Pure HTML dan CSS
Bagi programmer terutama yang intens dengan dunia web pastinya sangat mengenal apa itu HTML (Hypertext Markup Language) dan CSS (Cascading Style Sheet), yup, program yang membuat tampilan sebuah website atau blog menjadi terstruktur rapih, indah, dan terintegrasi satu sama lain memang tak lepas dari dunia web.
HTML dan CSS sebuah bahasa yang tampilannya biasanya begitu kaku dan dengan susunan skrip atau sintak yang monoton tiba-tiba berubah menjadi sebuah maha karya yang dibilang sangat luar biasa, bahkan kamu tidak akan percaya ketika melihat hasilnya!
Amazing Picture
With Pure HTML and CSS
Diana Adrianne Smith
Diana Adrianne Smith, adalah orang dibelakang semua ini, banyak komunitas programmer di Twitter terkagum-kagum melihat hasil karyanya. Bagaimana mungkin bisa se-realis ini, sedangkan semua di hasilkan dari murni struktur kode-kode HTML dan CSS?
Lihat source code nya : https://github.com/cyanharlow/purecss-francine
Diana Adrianne Smith, di laman pribadinyadiana-adrianne. com, yang disadur oleh iskrim.com memberikan sedikit bocoran, untuk membuat maha karya indah ini sebelumnya adalah dengan membuat konsep dan tema yang kuat, setiap elemen-pun harus di tulis tangan bukan dengan keyboard laptop, tujuannya adalah agar ide bisa muncul lebih fleksible (level dewa!). Sedang penerapan view awalnya untuk pengeditannya Diana Adrianne Smith menggunakan aplikasi editor bernama 'Atom' sebagai kanvas digitalnya, dan sebagai 'pengembang dan bahan-bahannya' dia menggunakan Chrome sebagai pilihan yang dianggap lebih stabil.
Lihat source code nya : https://github.com/cyanharlow/purecss-vignes
Melalui coretan manual tadi maka barisan kode HTML dan CSS dia tentukan koordinatnya dalam bentuk kurva berzier baru kemudian dikonversikan ke format SVG. Ini sama sekali tanpa bantuan program grafis seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator dan sejenisnya!
Lihat source code nya: https://github.com/cyanharlow/purecss-zigario
Dengan keterbatasan dan tantangan inilah Diana Adrianne Smith tetap memilih Chrome sebagai media visual karyanya terlihat begitu idealis."Saya tidak khawatir ketika ada perubahan hasil ketika harus dibuka dengan beda browser, karena saya memang hanya terfokus di Chrome saja."
Kekhawatiran Diana Adrianne Smith terhadap keetrbatasan antar lintas browser ini membuat penggemarnya justeru penasaran dan merekapun mencoba membuka dengan browser berbeda-beda dan hasilnya memang tidak seperti apa yang tampil di browser Chrome. Diana Adrianne Smith sendiri kadang tersenyum dan tertawa begitu melihat hasil karya seni digitalnya tampil beda di beda browser. "Terlihat miring dan kotak, tapi itu tidak apa-apa," katanya tersenyum.
Bagaimanapun juga ini adalah sebuah evolusi karya seni digital yang menakjubkan, terlepas dari permasalahan kompabitilitas antar brwoser yang belum terpecahkan, Diana Adrianne Smith telah membuktikan bahwa HTML murni dan CSS mampu menghasilkan sebuah maha karya tak ternilai.
Artikel ini terbit juga di: Kaskus
Post a Comment