Menyeragamkan Harga Hadiah Di Ulang Tahun, Menyusahkan Atau Memudahkan?

Menyeragamkan Harga Hadiah Di Ulang Tahun, Menyusahkan Atau Memudahkan_

Hari spesial seperti hari kelahiran atau ulang tahun bagi seseorang tentunya menjadi momen yang membahagiakan. Kita, saudara ataupun teman biasanya dengan sukarela akan memberikan bingkisan kado ulang tahun sekedar kenang-kenangan. Tapi saking banyaknya jenis kado ulang tahun terkadang timbul ide kreatif untuk menyeragamkan saja harga hadiah ulang tahun tersebut.

Seperti pengalaman keluarga saya baru-baru ini, dalam seminggu sudah tiga kali keponakan saya harus memberikan kado ulang tahun untuk temannya yang masih sekolah taman kanak-kanak. Pada awalnya sih ibunya tidak begitu masalah dengan keputusan panitia orang tua mrid untuk menyeragamkan saja harga kado yang akan diberikan.

Perihal pemberian kado atau tukar-tukaran kado di acara tertentu idenya sih memang menarik, dan mungkin tujuannya adalah supaya tidak ada salah satu hadiah kado yang terlihat lebih murahan atau justeru terlalu mewah. Menurut saya sih memang sah-sah saja, namanya juga untuk acara seru-seruan, tapi yang namanya 'memberi' kan seharusnya tergantung ke iklasan dan ketersediaan uangnya si pemberi kado, ya kan?

Tapi apa jadinya kalau hal ini dalam seminggu bisa terjadi sampai tiga kali, pertama harga kado yang harga Rp 30,000, kedua kado harga Rp 25,000, dan yang terakhir barusan ini kado seharga Rp 30,000 lagi. Permasalahannya bukan soal nilai nominalnya tapi persoalan mencari hadiah senilai harga tadi yang justeru terkadang membuat orang tua jadi pusing.

Menyeragamkan Harga Hadiah Di Ulang Tahun, Menyusahkan Atau Memudahkan

Bagaimana tidak pusing, terkadang di toko atau di mall-mall jarang ditemukan kado seharga yang ditentukan, kalaupun ada pastinya akan banyak yang sama dengan teman yang lain, namanya kado pastinya ingin beda, kan. Kalaupun diberikan kado dibawah harga yang di tentukan tadi maka orang tua murid apalagi kaum ibu-ibu paham benar dan sudah tahu harga kado tadi, bagi saya ini sebuah kelebihan yang dimiliki oleh kaum ibu-ibu, hehe.

Baca juga:

Fenomena 'menyeragamkan' harga ini menurut saya meski terlihat sepele, tapi kok sepertinya ini semacam 'monopoli-isasi' atau mengatur dan mewajibkan 'secara halus' kepada pemberi kado yang seharusnya memberi adalah hal yang menyenangkan, bahkan kalau perlu memberi itu tidak boleh diketahui oleh si penerima.

Nah, pada akhirnya terkadang sudah bikin pusing eh bikin repot pula, apalagi kalau pemberian kado berikutnya di waktu yang tak terlalu jauh seperti cerita di atas, orang tua pastinya berfikir; "Masa iya sih hadiahnya itu-itu lagi?".  Jujur, saya sendiri jadinya ikut bantu mikir, entah budaya ini sudah ada sejak kapan dan apakah ada aturan undang-undangnya, hehe. Jadi bagaimana menurut kamu apakah budaya menyeragamkan harga kado ini justeru menyusahkan atau memudahkan dan boleh tidak sih, ya?

Artikel ini terbit juga di: Kaskus



No comments

Komen di blognya iskrim harus cerdas dan keren, no spam, no junk please!