Drone Transformers, Segera Hadir Untuk Misi Kemanusiaan, Ini Bentuknya

Sebuah proyek ambisius sekaligus prestisius Amerika ini rasanya tidak salah jika Drone dalam konsep revolusioner patut di tunggu-tunggu kehadirannya. Sejak 2009, ARES menjadi drone yang bisa berubah bak Transformers kini masih dalam tahap penyempurnaan, mungkin tak lama lagi akan terwujud dan diharapkan mampu menjalankan misi kemanusiaan.

Menurut laman dailymail, sebagai misi awal, ARES, (Aerial Reconfigurable Embedded System), ditugaskan untuk bisa mengangkut tentara dan mengirimkan ke zona berbahaya agar mampu meminimalisir resiko dan misi yang diinginkan bisa tercapai. ARES, selain sebagai sarana di medan pertempuran nanti rencananya juga akan digunakan sebagai pesawat angkut 'cargo' ke berbagai medan yang sulit di tuju oleh manusia dan alat berat lainnya.

ARES
(Aerial Reconfigurable Embedded System)

Pada tahun 2001, berdasarkan pengalaman masa lalu, Amerika telah banyak kehilangan 1.389 tentaranya akibat ledakan bom di Afganistan. Proses evakuasi yang sulit nantinya mampu ditangani oleh ARES yang mampu terbang secara vertikal dan pendaratan khusus (VTOL). Dari sini ide drone mulai dikembangkan. ARES drone proyek yang dibangun melalui program kemitraan antara Badan Penelitian dan Penanaman Modal AS (DARPA) dan Lockheed Martin Skunk Works, Amerika Serikat. Mereka telah mengerjakan bentuk proyek yang sama ini sejak tahun 2009, dan - tepatnya - telah diberi nama program Transformer (TX). ARES, adalah kendaraan yang bisa berfungsi sebagai mesin terbang tak berawak namun perangkat baru ini juga bisa digunakan dalam sejumlah kasus yang berbeda pula. ARES akan bekerja layaknya Transformer, mampu merubah beberapa bagian, menyesuaikan situasi dan lokasi pendaratan.

"Tujuan kami adalah menyediakan transportasi fleksibel dan terrain-medan yang menghindari ancaman berbasis darat, yang pada gilirannya mendukung operasi yang cepat dan hemat biaya dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan misi yang ingin kami capai." kata manajer program DARPA, Ashish Bagai, mengatakan dalam siaran persnya.

"Kami (DARPA) sebelumnya juga sudah pernah berkolaborasi membuat 'Flying humvee' dengan Lockheed MArtin yang juga emmanfaatkan udara sebagai tenaga dorongan ekstra", "Dan ARES merupakan proyek penyempurnaan yang siap di produksi". Lanjut Ashish Bagai melengkapi siaran persnya.

"Flying Humvee", 2011

ARES drone yang bekerja dengan bantuan kipas angin ducted yang fungsinya memberikan dorongan dari tanah untuk memungkinakan bergerak, dan kemudian di saluran yang sama akan mengubah udara menjadi tenaga dorong mengarah kebelakang dan akibatnya ARES mampu melaju bergerak bebas. Secara mesin bisa menahan hingga 3.000 pounds yang setara dengan lebih dari 40 persen berat tubuh manusia dewasa.


Tulisan ini terbit juga di:Kaskus