Astaga, Video Detik-Detik Kepiting Raksasa Memangsa Burung Laut
Ternyata bukan hanya manusia yang kalau tidur diluar rumah wajib waspada, contohnya dalam kasus ini seekor burung sejenis angsa yang biasa mencari makan di bebatuan tengah menikmati tidur malamnya tiba-tiba diserang dan di mangsa oleh kepiting raksasa!
Nasib malang memang siapa yang tahu, seharian capek mencari makan tiba-tiba di malam harinya nyawa tiba-tiba harus melayang karena diserang oleh kepiting raksasa langka ini. Dengan mudahnya sang kepiting raksasa menyerang sang burung laut yang kebetulan berada di cabang pohon yang letaknya paling rendah.
Korban & Pelaku
Hewan ini banyak ditemukan di pesisir pulau-pulau Samudera Hindia dan sebagian Samudra Pasifik. Kepiting kelapa raksasa atau bahasa londo menyebutnya dengan nama Robber Crab ini memiliki nama ketam Kenari bagi orang Maluku Utara, sehari-harinya memakan buah kelapa dan buah-buahan dan dengan capitnya yang sangat kuat mampu memotong batang buah kelapa dan menyobek kulit serabut kelapa, jadi tidak berasalan kalau seekor burung dengan mudahnya dilumpuhkan hanya dengan sekali capitan yang memiliki kekuatan sekuat gigi singa.
Menurut peneliti kekuatan capitannya seperti gigitan seekor singa 750 pound, sedangkan manusia hanya mampu menggigit dengan tekanan 265 kilograms aja. Sang kepiting raksasa ini pun apabila tumbuh dewasa memiliki panjang hingga 1 meter, beratnya bisa mencapai 8 hingga 9 kilogram, dan umurnya bisa mencapai 40 hingga 60 tahun! Kepiting raksasa ini sesungguhnya memanglah hewan herbivora namun dalam kasus ini rupanya ada pengecualian yang mungkin karena pengaruh ekosistem yang berbeda maka hewan lain kini menjadi santapannya juga.
Kepiting kenari (Birgus latro) atau juga sering disebut kepiting kelapa ini adalah sejenis artropoda darat terbesar di dunia. Meskipun disebut kepiting, hewan ini sesungguhnya bukanlah kepiting. Hewan ini sebenarnya termasuk jenis umang-umang yang lebih maju dalam hal evolusi. Jadi mungkin ia lebih tepat disebut umang-umang Kenari. Tapi penduduk Maluku Utara sudah terbiasa menyebutnya dengan kepiting Kenari. “Makin sulit ditemui. Di Ternate saja harganya bisa mencapai Rp600 ribu hingga Rp800 ribu untuk satu porsi” kata Deddy di laman mongabay.co.id.
"Hewan ini bagi manusia sebenarnya tidaklah berbahaya, mereka tidak seagresif yang dibayangkan, mereka mendekat hanya karena rasa penasaran saja" kata Laidre dari National Geographic ini.
Di Indonesia sendiri, kepiting kenari dimasukkan dalam daftar satwa dilindungi sesuai dengan SK Menteri Kehutanan No.12/KPTS-II/Um/ 1987 dan PP No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Post a Comment