Coca-Cola Memproduksi Minuman Beralkohol, Udah Coba?
Sebagai minuman berkarbon yang mendunia Coca-Cola rupanya ingin juga mencicipi model minuman jenis baru, tidak lagi berfokus pada minuman berkarbonisasi, tapi mengandung alkoholisasi, hehe. Coca-Cola memproduksi minuman Beralkohol untuk pertama kalinya sejak 132 tahun perusahaan ini berdiri.
Menurut pemikiran saya, persaingan bisnis khususnya di pasar consumer goods saat ini memang semakin pelik, tidak hanya soal rasa, tapi juga kemasan dan promosi yang semakin gila menjadikan Coca-Cola sepertinya harus mencoba varian 'rasa baru' dan segmentasinya jelas sedikit ekslusif, karena yang eklusif cenderung pasarnya lebih stabil dan royal. Tapi kita lihat saja nanti apakah di Indonesia produk baru ini mampu menembus pasar dan menjadi minuman trendsetter baru disini.
Melihat pasar dunia khususnya Jepang, saat ini sedang trend 3-8% minuman disana mengandung alkohol laris manis, membuat Coca-Cola tergoda ingin mencicipi pasar baru ini.
Di laman theguardian, Jorge Garduño, presiden Coca-Cola di Jepang, mengatakan: "Kami belum pernah bereksperimen dengan kategori rendah alkohol, tapi ini adalah contoh bagus bagaimana kami terus mengeksplorasi dan berinovasi di luar kaedah kami."
Garduño lanjut mengatakan Coca-Cola mungkin menjual minuman beralkoholnya ini hanya di Jepang, karena "kualitasnya itu unik dan khusus" di pasar domestik ini sangat menarik minat.
Untuk Pertamakalinya Di Dunia, Penjualan Menurun
Menurut data penjualan di seluruh dunia minuman mengandung soda mulai menurun drastis saat generasi muda sadar betul dengan kesehatan, mengurangi konsumsi gula berlebih. Menurut Euromonitor, konsumsi minuman bersoda cola global turun 3,1% antara tahun 2012 dan 2017, dengan penurunan dua digit di AS dan Brasil. Padahal Coca-Cola menguasai 56,5% pasar global.
Akibatnya berimbas ke penjualan Coca-Cola, dan sebenarnya Coca-Cola juga sudah meluncurkan berbagai varian rasa agar pelanggannya tidak menjauh seperti dengan rasa tanpa gula, rasa kopi, dan teh, namun sepertinya belum terlihat ada perbaikan penjualan secara signifikan.
Lanjut menurut laporan yang di rilis oleh IRI untuk pertama kalinya menunjukkan penjualan air kemasan murni mengalahkan penjualan minuman mengandung cola karena banyak konsumen Inggris kini beralih ke pilihan yang lebih sehat.
Sudah jatuh tertimpa tangga
Nasib Coca-Cola dan mungkin minuman sejenis di Inggris sedang kurang beruntung. Inggris sendiri berencana menerbitkan surat pajak gula yang artinya produsen atau pabrikan disana yang memproduksi makanan dan minuman menandung gula akan dikenakan pajak, ini artinya Coca-Cola semakin besar biaya produksinya.
Meski begitu Coca-Cola tetap pada pendiriannya karena berdasarkan riset internal; "rasa Coca-Cola sangat unik, pelanggan tidak ingin kehilangan rasa unik tersebut dan menyuruh kami untuk tidak berubah". Sebagai alternatif menekan biaya produksi maka Coca-Cola akhirnya mengeluarkan versi botol yang lebih kecil dengan harga yang mau tidak mau lebih mahal untuk menutup biaya produksi yang membengkak akibat pajak minuman ringan ini.
Coca-Cola di Inggris sendiri kini juga sudah meluncurkan tiga minuman baru tahun ini, yakni teh Fuxtea, kopi dingin dan produk AdeZ bebas susu.
Post a Comment