Designer Ini Membuat Sepatu Kets Keren Dari Bahan Rumput Laut, Hasilnya Seperti Ini
Bahan dasar sepatu olah raga yang biasa kita pakai saat ini biasanya kalau tidak terbuat dari bahan dasar Sintetis, Lak, Canvas, Denim, dan Nylon. Tapi baru-baru ini team designer membuat sepatu kets keren dari bahan rumput laut, hasilnya tidak disangka seperti ini.
Awalnya karena keprihatinan AlgiKnit yakni sebuah lembaga penelitian biomateral yang berbasis di New York memikirkan cara alternatif terbarukan yang lebih ramah lingkungan. "Karena industri fashion termasuk urutan ke dua yang paling mencemari dunia." kata Aleksandra Gosiewski, yang merupakan salah satu pendiri AlgiKnit saat menjadi pembicara di pameran Design Indaba 2018.
Selain membuat produk ramah lingkungan AlgiKnit ingin tetap mempertahankan produk fashion pada umumnya hingga di pembuangan terakhir yang tidak meninggalkan bahaya dan mengurangi polusi mikroplastik dengan menciptakan alternatif yang berkelanjutan untuk bahan tekstil buatan manusia seperti poliester. Tim dari AlgiKnit telah menghasilkan benang biodegradable yang berkembang dengan cepat yang mungkin bisa melakukan pekerjaan itu dan hasilnya rumput laut mampu menjadi solusi terbaik saat ini.
AlgiKicks adalah nama sebuah sepatu sneaker revolusioner yang keren dan ketika sudah tidak layak pakai tetap ramah lingkungan. Teknologi Bioger AlgiKicks bahan dari sepatu ini sama-sama berjenis sisntetis tapi sangat mudah terurai dan pastinya sangat ramah terhadap lingkungan.
Ide awal terciptanya AlgiKicks sebagai sepatu yang berbahan dari rumput laut ini ketika Biodesign Challenge dan AlgiKnit mengadakan kompetisi yang mengundang mahasiswa seni dan desain untuk membayangkan aplikasi bioteknologi masa depan apa yang mutahir tapi tetap ramah lingkungan. Tim Gosiewski akhirnya memenangkan kompetisi, dan kelompok tersebut memutuskan untuk melanjutkan penelitian mereka dengan nama AlgiKnit.
AlgiKnit tidak hanya membuat sepatu, tapi juga membuat pakaian sekai pakai dari bahan dasar yang sama, rumput laut. "Jika pakaian di pakai sekali pakai rasanya tidak menambah sampah dunia karena akan terurai dengan cepat dengan lingkungan, berbeda dengan bahan dasar yang kita pakai sekarang, perlu beberapa waktu untuk kembali ke alam", kata Aleksandra Gosiewski.
"Tantangan saat ini ketika dipasarkan adalah, masyarakat belum bisa menerima sepenuhnya produk berbahan dasar rumput laut ini. Semoga masyarakat modern semakin menghargai dan mencintai produk alam yang ramah lingkungan ini", lanjut Aleksandra Gosiewski menutup percakapan.
Tulisan ini terbit juga di: Kaskus
Post a Comment